Sabtu, 18 Februari 2012

DEFINISI DAN PENGERTIAN LDKS


DEFINISI DAN PENGERTIAN LDKS
Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya siswa/siswi peserta untuk mendalami dan memahami tentang konsep-konsep atau dasar – dasar sebuah organisasi
A.    Tujuan LDKS
Melalui LDKS para siswa/I peserta kegiatan ini dihar
1.                Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti (LDKS ), para siswa/siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara bagaimana memimpin memanjemen sebuah organisai.
2.                  Melalui LDKS para siswa/siswi diharapkan dapat lebih berani dan bermain peran aktif dengan tampil dalam menyuarakan  aspirasi para siswa/I kepada pihak sekolah sehingga  dalam proses pembangunan kea rah kemajuan sekolah dapat terealisasi secara bersama-sama
3.                  Melalui LDKS para siswa/I diharapkan dapat  memiliki karakteristik seorang pemimpin yang memiliki intelektual, kreatifititas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan tanah air bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat pancasila dan undang-undang dasar 1945 dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
4.                  Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti LDKS
Hal ini dikarenakan dalam kegiatan LDKS para siswa/I peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara atau bagaimana memimpin, memanajemen sebuah organisasi. Yang jelas bahwa mereka mendapatkan sesuatu pengetahuan di luar dari apa yang diberikan di dalam kegiatan proses belajar dan mengajar.


  1.  
BAB I OSIS ( Organisasi Intra Sekolah )

Osis lahir  dengan spirit untuk menciptakan situasi belajar-mengajar di sekolah menjadi lebih baik. Sebelumnya di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat beragam corak dan bentuk organisasi siswa, ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah  itu sendiri. Dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan punya hubungan dengan organisasi dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah kepada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah. Akibatnya sekolah menjadi tempat yang tidak menguntungkan sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar- mengajar.
Akibat lanjut dari keadaan tersebut timbullah loyalitas ganda, di satu pihak siswa harus melaksanakan peraturan yang dibuat kepala sekolah, sedangkan dipihak lain harus tunduk pada organisasi siswa yang dikendalikan dari luar. Dalam kondisi saat itu dapat dibayangkan, berapa banyak ragam organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi di luar sekolah. Berlatar belakang hal tersebut pada pada 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa di jakarta yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa. Mereka bersepakat merintis mendirikan Organisasi Siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pekembangan selanjutnya lahirlah ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat nomor 1V/MPR/1978, yang antara lain membuat strategi pembinaan dan pengembangan generasi muda. Pembinaan dan Pengembangan Generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme,idealisme,kepribadian dan budi pekerti luhur.
Mengacu kepada ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978, dan Kep.Mendikup Nomor 0323/U/1978 tersebut, sebagai usaha dan langkah-langkah mempersiapkan generasi muda, khususnya kaum para siswa, diarahkan sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu pembangunan wadah pembinan generasi muda dilingkungan sekolah yang di terapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur.
            Sebagai wujud perhatian dan usaha pemerintah dalam dalam membina kehidupan para siswa, pemerintah menetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut, yaitu :
  • Organisasi kesiswaan
  • Latihan Kepimpinan Siswa dan Pembina Siswa
  • Kegiatan Ekstrakurikuler
Dengan di landasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :
1.      Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas serta minat para siswa ke dalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.
2.      Mendorog sikap, jiwa dan semagat kesatuan dan persatuan diantara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai proses belajar mengajar.
3.      Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir wawasan, dan pengambilan keputusan.

B. PENGERTIAN DAN FUNGSI
            Dalam upaya mengenai, memahami, dan mengelola Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu kejelasan mengenai pengertian dan funsi Organisasi Siswa Inrta Sekolah (OSIS).
            Dengan pengertian dan funsi yang jelas akan membantu para pembina, pengurus, dan pewakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan tujuannya.
I. Pengertian OSIS, Meliputi :
  1. Secara sistematis
Organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
Kepanjangan OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian :
Organisasi
            Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan utuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan, bersama, yaitu :
  1. Mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan
  2. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
  3. Intra, berarti terletak didalam dan diantara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada didalam dan dilingkungan sekolah yang bersangkutan kegiatan belajar dan mengajar, dalam hal ini sekolah dasar dan menengah atau  madrasah yang sederajat.
  4. Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat penyelengaraan kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini sekolah dasar dan menengah atau madrasah yang sederajat.
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu sekolah wajib membentuk OSIS, yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan osis sekolah lain dan tidak menjadi bagian atau alat organisasi yang lain yang ada di luar sekolah
3.Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan pendidikan khususnya dibidang pembinaan kesiswaan artian yang terkandung lebih jauh dalam pengertian osis adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu, latihan kepempinan, ekskul, dan wawasan wiyata mandala.
4. Secara Sistemik
Apabila osis dipandang sebagai suatu sistem berarti osis sebagai suatu  tempat kehidupan berkelompok siswa yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam hal ini osis dipandang sebagai suatu sistem dimana sekumpulan siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena osis sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok :
a)      Berorientasi pada tujuan
b)      Memiliki susunsan kehidupan kelompok
c)       Memiliki sejumlah peranan
d)     Terkoordinasi
e)      Berkelanjutandalam waktu tertentu

II. FUNGSI
            Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi demikian osis sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. sebagai organisasi perlu pula diperhatikan faktor-faktor yang sangat menentukan agar osis sebagai organisasi tetap hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan diantara lain :
ü      Sumber daya
ü      Efisiensi
ü      Koordinasi kegiatan yang sejalan dengan tujuan
ü      Pembaharuan
ü      Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
ü      Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar osis selalu dapat mewujudkan peranan sebagai peranan sebagai salah satu jalurpembinaan kesiswaan perlu di pahami apa arti, peran, manfaat osis. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi osis sebagai :
  • Wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi siswa dan menetapkan garis-garis program.
  • Pelaksana kesiswaan
  • Sarana komunikasi antara siswa
  • Wadah pengembangan potensi jati diri siswa sebagai calon ilmuan dan intelektual yang berguna dimasa depan.
  • Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi managemen dan kepemimpinan siswa
  • Pembinaan, pengembangan dan memperdayakan kecakapan hidup(lifeskill).
  • Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan.

Berkaitan dengan fungsi tersebut secara tersirat sebagai wadah, organisasi sisiwa intra sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa disekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu osis dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah dan wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa saling bekerjasama dari berbagai jalur, peranan osissebagai wadah tidak akan berfungsi.
Tersirat pula funsi osis sebagai motivator. Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa osis selalu dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu : menghadapi perubahan, memiliki daya tangkap terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang penting memberikan kepuasan kepada anggota.
Dengan bahasa menajemen OSIS mampu memainkan fungsi inteleknya, yaitu kemampuanpara pembina, pengurus dalam mempertahankan, meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus osis berhasil menampilkan perananya sebagai motivator.
Tersirat fungsi intelektual. Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal osis dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternsl OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Degan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi osis sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalu fungsi OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut :
  • Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara, dan cinta tanah air.
  • Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
  • Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan
  • Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri.
  • Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. Menghargai dan mewujudkan nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.














































MODUL MATERI
”LEADERSHIP
LDKS DESA PESANGGRAHAN, PURWAKARTA










JAWA BARAT
Oleh


Komunitas Rimba Budaya Nusantara



       



“JOBDESK ACARA DESA PESANGGRAHAN”

SABTU, 15 NOVEMBER 2008
06.00 -07.00 WIB                   :               Persiapan di Sekolah
07.00 – 10.00 WIB                 :               Menuju Pesanggrahan
10.00 – 10.30 WIB                 :               Tiba di Pesanggrahan
10.30 – 11.00 WIB                 :               Teknikal Pengarahan Team Building
11.00 – 12.00 WIB                 :               Materi Team Building
12.00 – 13.00 WIB                 :               Ishoma ( Shalat Zuhur dan Makan Siang )
13.00 – 17.00 WIB                 :               Team Building Leadership
 ( Games, Outbond)
17.00 – 18.00 WIB                 :               Istirahat
18.00 – 19.30 WIB                 :               Mandi dan Makan Malam serta Shalat
19.30 – 20.00 WIB                 :               Evaluasi Hasil Team Building
20.00 – 21.00 WIB                 :               Brainstorming
Materi Dasar-dasar Organisasi, Manajemen
Organisasi, Ideologi Organisasi.
21.00 – 24.00 WIB                 :               “Tidur”
24.00 – 02.00 WIB                 :               Tafakur Alam
02.00 – 05.00 WIB                 :               Tidur


MINGGU, 16 NOVEMBER 2008
05.00 – 06.00 WIB                 :               Shalat Subuh dan Olah Raga
06.00 – 07.00 WIB                 :               Olah Raga dan Outink Kelliling Desa
07.00 – 08.00 WIB                 :               Outink
08.00 – 08.30 WIB                 :               Sarapan Pagi
08.30 – 11.00 WIB                 :               Games  dan Outbod
11-00 – 12.00 WIB                 :               Braistorming
12.00 – 13.00 WIB                 ;               Ishoma
13.00 – 15.00 WIB                 :               Menuju Jakarta


.

1 komentar: